Showing posts with label Pembelajaran. Show all posts
Showing posts with label Pembelajaran. Show all posts

Wednesday, 10 August 2016

Pembelajaran Berbasis Web dan Internet

Pembelajaran Berbasis Web dan Internet - Era globalisasi terjadi di abad ke – 21 ,pada era ini terjadi berbagai perubahan di seluruh aspek perubahan bukan hanya pada iptek , namun dalam bidang ekonomi sosial politik dan termasuk didalam bidang pendidikan. Perkembangan terjadi sangat pesat dalam bidang internet dan teknologi terutama teknologiinformasi dan komunikasi, dampak era globalisasi ini menuntut manusia untuk terus belajar beradaptasi, tentunya pembelajaran akan lebih mudah jika dilakukan dengan Pembelajaran Berbasis Web dan Internet karena kita tidak dituntut untuk bertatap muka. Manusia sebagai pencipta globalisasi tersebut harus mampu mengendalikan menguasai dan memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Batasan fisik antar negara hampir tidak ada, teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan dunia ini semakin mengecil, karena globalisasi tidak tertahankan.
Pembelajaran Berbasis Web dan Internet

"Kata Kunci : Pembelajaran Internet, E-Learning, Website, Model Pembelajaran"

Pada zaman ini siswa-siswa yang sedang menuntut ilmu yang akan menjadi pelaku utama dan tentunya menjadi pesaing utama, disinilah peran guru dibutuhkan untuk membantu siswa agar siap menghadapi dalam memasuki zaman globalisasi dengan mengembangkan pembelajaran yang berorientasi masa depan. untuk menghadapi tantangan tersebut maka diperlukanlah sebuah metode pembelajaran baru yakni Pembelajaran Berbasis Web dan Internet

Model-model pembelajaran internet 
Ada tiga bentuk sistem pembelajaran internet yaitu: web cource, web centric cource, web enhaced cource.

Web cource  ialah penggunaan internet yang ditujukan untuk keperluan pembelajaran, dimana pada bagian bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya di sampaikan melalui int internet. siswa dan guru sepenuhnya terpisah dengan kata lain lebih banyak dilakukan secara ansinkron dari pada secara sinkron. Pembelajaran melalui web cource tidak menggunakan tatap muka, seluruh proses pembelajaran sepenuhnya menggunakan fasilitas internet.

web centric cource adalah model pembelajaran yang dimana bahan belajar diskusi penugasan dan latihan disampaikan melalui internet sedangkan ujian dilakukan secaran tatap muka. Namun, presentasetatap muka lebih kecil dibandingkan pembelajaran melalui internet. Penerapan model ini sering dilakukan kepada perguruan tinggi terkemuka yang menggunakan sistem belajar secara of campus

web enhaced cource adalah pemanfaatan internet untuk keperluan pendidikan yang menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar didalam kelas, kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka dikelas. Dalam model pembelajaran ini internet berperan sebagai sumber informasi yang memperkaya informasi dengan cara memberikan berbagai alamat atau membuat link belajar yang sesuai dan bisa di akses berbeda dengan bentuk yang sebelumnya pembelajaran melaui model ini lebih banyak memiliki kegiatan tatap muka dibandingan dengan penggunaan internet.

pengembangan model pembelajaran melalui internet

Dalam pengembangan model pembelajaran berbasis internet diperlukan adanya penilaian dan pertimbangan atas beberapa hal yang tentunya tidak kalah penting, antara lain:

  1. Dari segi keuntungan, Pembelajaran berbasis internet dapat memberikan keuntungan bagi intitusi staff mengajar pengelola dan terutama keuntungan yang akan diperoleh siswa dalam meningkatkan kualitas mereka apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka secara konfensional.
  2. Dari segi biaya pengembangan infrastruktur serta pengadaan peralatan softwere 
  3. Pertimbangan kemampuan penyediaan dana dalam setiap keputusan yang diambil
  4. Sistem pembelajaran berbasis internet memerlukan biaya yang tidak sedikit, biaya tersebut digunakan dalam perawatan biaya langganan ISP dan biaya langganan saluran telepone. Untuk menanggulangi biaya oprasional tersebut dapat dilakukan dengan cara  pendayagunaan sistem agar menghasilkan uang antara lain dengan membuka warnet umum 
  5. Sumberdaya manusia. dalam hal ini guru-guru memahami prinsip-prinsip pembelajran internet. untuk membekali hal tersebut diperlukan pemberian pelatihan agar menghasilkan tenaga yang memiliki kualifikasi
  6. Siswa. Diperlukan serangkaian upaya untuk mengkondisikan agar siswa siap berpartisipasi secara aktif dalam sistem pembelajaran yang baru tersebut.

Aplikasi pembelajaran melalui teknologi informasi

E-learning dapat diartikan sebagai segala aktivitas belajar yang menggunakan media teknologi elektronik sebagai bantuan. E-learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan konvensional dan pendidikan jarak jauh. Web based learning, merupakan salah satu bentuk e-learning yang materi maupun cara penyampaiannya (delivery method) melalui internet (web)

Dalam proses pembelajaran, aplkasi e-learning bisa mencakup aspek perencanaan implementasi dan evaluasi. Aplikasi perencanaan pembelajaran yang berbasis e-learning tersebut memuat rencana perkiraan dan gambran umum tentang rencana pembelajaran. komponen utama perencanaan pembelajaran yaitu materi, KBM, dan evaluasi.

Penerapan bahan ajar atau materi berfungsi sebagai upaya pencapaian tujuan biasanya terdapat dalam buku paket maupun tatap muka secara langsung. Sedangkan bahan ajar e-learning berupa akses melalui halaman web dengan demikian perolehan informasi akan bersifat lebih berfariasi
Kegiatan belajar mengajar pada intinya bersi mengenai deskripsi materi, metode pembelajaran dan alat atau media pembelajaran. untuk media pembelajran berbasis e-learning sama seperti tahap penetapan bahan ajar yaitu ada dalm halaman web

Evaluasi merupakan komponen terahir sebagai acuan pengukur sejauh mana tujuan pembelajran telah dicapai, dan apa yang harus dilakukan apabila tujuan itu belum tercapai.
Dalam implementasi pembelajaran terdapat model penerapan e-learning yang bisa digunakan yaitu selektif model, sequential model, statik statiton model, dan laboratori model.

Selectif model

Model pembelajaran ini digunakan  dilakukan jika terdapat satu buah komputer (jumlah terbatas) maka guru harus memilih alat atau media dari internet sebagai bahan ajar. Dan secara terpaksa guru harus mendemonstrasikan bahan ajar tersebut kepada siswanya. Namun, jika terdapat dua buah komputer maka siswa harus diberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman langsung.

Sequential model

Model ini digunakan jika hanya terdapat dua atau tiga komputer. Siswa dibagi menjadi kelompok kecil kemudian mencari sumber belajar yang di butuhkan.

Statik statiton model

Sama seperti pada dua model diatas, jumlah komputer di sekolah terbatas guru harus mempunyai beberapa sumber belajar untuk mencapai beberapa tujuan. Siswa dibagi menjadi satu atau dua kelompok untuk melakukan pembelajaran e-learning agar tercapai tujuan pembelajaran.

Laboratori model

Model ini digunakan jika tersedia sejumlah komputer yang dilengkapi dengan jaringan internet dimana siswa dapat menggunakan komputer lebih leluasa dan seluruh siswa dapat menggunakan komputer sebagai bahan pembelajaran mandiri

Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web
  • Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karaktristik dan langkah dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran menjadi bersifat individual
  • Memungkinkan setiap orang kapanpun dan dimanapun untuk mempelajari apapun.
  • Kemampuan untuk membuat link (tautan), sehingga pembelajar dapat mengakses informasi dari berbagai sumber yang berbeda, baik di dalam maupun luar lingkungan belajar.
  • Dapat mendorong pembelajar lebih aktif dan mandiri didalam belajar.
  • Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pebelajar yang tidak memiliki cukup waktu untuk belajar.
  • Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pemeblajaran. 
  • Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari informasi yang mereka butuhkan.
  • Isi materi pelajaran dapat di-update dengan mudah
Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
  • Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapat peralatan yang memadai dan bandwidth yang cukup. 
  • Keberhasilan pembelajaran berbasis web tergantung paa kemandirian dan motivasi pembelajar.
  • Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi pembelajar. 
  • Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar terkadang merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi.
  • Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang elevan, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.
Daftar Pustaka

Sa`ud, Saefudin, Udin. (2009). Inovasi Pendidikan. Bandung. Alfabeta CV
Jsetyotri. 2013. Pembelajaran berbasis web. Di unduh dari
http://jsetyotri.co.id/2013/03/pembelajaran-berbasis-web.html

Read More

Tuesday, 9 August 2016

Pengertian dan Jenis Model Pembelajaran

Pengertian dan Jenis Model Pembelajaran - Pentingnya Model Pembelajaran atau model mengajar merupakan suatu pola atau rencana yang dipakai guru dalam mengorganisasikan materi pelajaran maupun kegiatan siswa dan dapat dijadikan petunjuk bagaimana guru mengajar di depan kelas (seperti alur yang diikutinya). Penggunaan  model pembelajaran tertentu akan menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan yang telah diprogramkan maupun semula yang tidak diprogramkan  (Mulyani, 2000).

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasi pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran (Adi, 2000)

Unsur Penting Dalam Model Pembelajaran

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa sesuatu dapat dikatakan model pembelajaran, jika mengandung unsur-unsur penting, diantaranya:

  1. memiliki nama, 
  2. merupakan landasan filosofis pelaksanaan pembelajaran, 
  3. melandaskan pada teori belajar dan teori pembelajaran, 
  4. mempunyai tujuan atau maksud tertentu, 
  5. memiliki pola langkah kegiatan belajar mengajar yang jelas, 
  6. mengandung komponen-komponen, seperti guru, siswa, interaksi guru dan siswa, dan alat untuk menyampaikan model.

Generalisasi Model Pembelajaran

Model pembelajaran dapat digunakan sebagai bahan rujukan pengantar untuk mengelola pembelajaran. Dengan demikian, model merupakan suatu rancangan yang di dalamnya menggambarkan sebuah proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan oleh guru dalam mentransfer pengetahuan maupun nilai-nilai kepada siswa.

Dalam proses belajar banyak model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru. Macam-macam model pembelajaran tersebut antara lain:
Model Pembelajaran Kontekstual
Model Pembelajaran Kooperatif
Model Pembelajaran Quantum
Model Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran Berbasis masalah (PBL)Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), dan Model Pembelajaran diskusi.

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa diantaranya adalah:

Model Pembelajaran Kontekstual (constextual teaching and learning-CTL)

Adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.

Model Pembelajaran Kooperatif (Coorperative learning)

Merupakan model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.


Model Pembelajaran Quantum

Merupakan ramuan atau rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif dan pemograman neurologi/ neurolinguistik yang jauh sebelumnya sudah ada.

Model Pembelajaran Terpadu

Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.

Model Pembelajaran Berbasis masalah (PBL)

Dirancang untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan investigative, memahami peran orang dewasa, dan membantu siswa untuk menjadi pelajar yang mandiri.

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

Merupakan salah satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.

Model Pembelajaran diskusi

Adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih (sebagai suatu kelompok). Biasanya komunikasi antara mereka/ kelompok berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.

Pendekatan Pembelajaran

Secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu teacher centered dan student centered. Pada pendekatan teacher centered pembelajaran berpusat kepada guru. Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan pengalamannya secara baik sehingga dapat menginspirasi dan menstimulasi siswa. Sementara pendekatan student centered, siswa didorong untuk mengerjakan sesuatu sebagai pengalaman praktik dan membangun makna atas pengalaman yang diperolehnya. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.

Menurut Gulo (2008: 4) adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam program belajar mengajar. Sudut pandang tertentu tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang ia hadapi. Selain itu, pengertian pendekatan menurut Soetoyo adalah suatu jalan yang ditempuh guru dalam mencapai tujuan pengajaran ditinjau dari sudut bagaimana materi itu disusun dan disampaikan.

Unsur Penting Pendekatan Pembelajaran

Paradigma pendekatan sekarang yang berkembang adalah pendekatan yang berorientasi pada siswa, sehingga siswa merupakan subjek  pembelajaran. Unsur-unsur pentinga dalam pendekatan pembelajaran, antara lain: (1) merupakan sebuah filosofi/landasan, (2) merupakan sudut pandang terhadap proses pembelajaran, (3) serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, (4) jalan yang ditempuh untuk menyampaikan materi.

Generalisasi Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan memiliki hakikat yang sama, yaitu sebuah filosofi atau landasansudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai. Paradigma pendekatan yang sekarang berkembang adalah pendekatan yang berorientasi pada siswa sehingga siswa merupakan subjek pembelajaran.

Read More

Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran Lengkap

Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran Lengkap - Pembelajaran merupakan istilah yang telah dikenal oleh masyarakat luas, terlebih di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran adalah proses utama yang diselenggarakan didalam kehidupan sekolah. Kegiatan pembelajaran sendiri melibatkan komponen yaitu siswa, guru, metode, media, lingkungan, sarana dan prasarana pembelajaran yang tentunya saling terkait antara satu sama lain.

Kata Kunci : Konsep Pembelajaran, Pengertian Pembelajaran, Hakikat Pembelajaran, Faktor Pembelajaran
Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran Lengkap

Hakikat  Pembelajaran

Hakikat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan yang sebenarnya. Dalam pembelajaran, kenyataan yang benar meliputi hal-hal berikut:

Hakikat manusia sebagai subjek didik, diantaranya:
  • Subjek didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri
  • Subjek didik merupakan unsur yang unik, memiliki potensi dan kebutuhan, baik fisik maupun psikologis yang berbeda-beda
Hakikat pendidik/pengajar, diantaranya:
  • Pendidik harus memahami karakteristik unik dan berupaya memenuhi kebutuhan masing-masing individu subjek didiknya
  • Pendidik sebagai fasilitator pembelajaran menciptakan kondisi yang menggugah dan menyediakan kemudahan bagi subjek didik untuk belajar
  • Pendidik bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar subjek didik
Hakikat pembelajaran, diantaranya
  • Pembelajaran terjadi apabila subjek didik secara aktif berinteraksi dengan pendidik dan lingkungan belajar yang diatur oleh pendidik
  • Proses pembelajaran yang efektif memerlukan strategi, metode dan media pembelajaran yang tepat
  • Program pembelajaran dirancang dengan matang dan dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang dibuat
Dengan memahami hakikat manusia sebagai subjek didik, hakikat sebagai pendidik dan hakikat pembelajaran kegiatan pembelajaran akan dapat dilakukan dengan benar.
Baca Juga : Pengertian Konsep Dasar Pembelajaran
Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan suatu informasi dan lingkungan yang tersusun secara terencana untuk memudahkan siswa belajar. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan seorang pendidik untuk membantu siswanya agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan membantu memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran melibatkan berbagai komponen yang satu sama lain saling terkait dan terikat, menunjang dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dalam program pembelajaran. Berbagai komponen dalam pembelajaran tersebut adalah guru, siswa, lingkungan, metode, media, dan sarana prasarana perlu ada.

Proses Pembelajaran

Pada dasarnya, proses pembelajaran merupakan proses interaksi komunikasi aktif yang terjadi antara siswa dengan guru dalam suatu kegiatan pendidikan. Berikut beberapa hal pokok dalam proses pembelajaran:
  1. Interaksi pembelajaran
  2. Proses pembelajaran dalam perspektif siswa: pembelajaran merupakan belajar, yaitu serangkaian upaya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan dan sikap.
  3. Proses pembelajaran dalam perspektif guru: proses pembelajaran terwujud dalam kegiatan mengajar yaitu proses penyampaian pengetahuan kepada siswa.
Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran, diantaranya:
  1. Siswa (kemampuan, motivasi, perhatian, persepsi, ingatan, lupa, retensi, dan transfer)
  2. Pendidik, yaitu seorang yang karena kemampuannya atau kelebihannya diberikan pada orang lain melalui proses.
  3. Tenaga non pendidik (pimpinan, staf administrasi, dan tenaga bantu).
  4. Lingkungan, yaitu situasi dan kondisi tempat lembaga pendidikan itu berada.

Faktor Pendukung Keberhasilan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor guru, kurikulum, tujuan yang ingin dicapai, sarana, lingkungan, dan siswa itu sendiri. Komponen pendukung keberhasilan proses pembelajaran sebagai berikut:
  1. Sikap guru dalam pembelajaran
  2. Ketepatan bahasa
  3. Pengelolaan kelas
Read More

Friday, 29 July 2016

Permasalahan Yang Kerap Terjadi Pada Peserta Didik

Permasalahan Yang Kerap Terjadi Pada Peserta Didik - Kerap dijumpai beberapa peserta didik tidak aktif dikelas, sering bolos sekolah atau jam pelajaran, tidak pernah berkumpul dan bergaul dengan teman sebaya, dll. Adalah beberapa bentuk masalah yang timbul dalam kegiatan belajar dan mengajar, maka guru seyogyanya bisa peka dan paham atas permasalahan tersebut, guru hendaknya bisa mengetahui gejala gejala permasalahan yang timbul dalam diri pesertaa didik pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar berlangsung, bertanya dengan baik, berkomunikaasi, menemukan permasalahan, daan memberikan solusi.

Masalah yang kerap terjadi dalam diri peserta didik diantaranya adalah :

Masalah Keluarga

keluarga adalah media pembelajaran terpenting selain sekolah, karena dalam keluarga peserta didik dapat belajar mengenai dasar kehidupan, bertatakrama dan norma. Didalam keluarga kunci keharmonisan adalah komunikasi dan hormat menghormati antara anggota keluarga, namun kerap dijumpai pula keluarga yang tidak harmonis karena terlibat pertengkaran dan tidak jarang pula pertengkaran itu melibatkan anak dan orang tua. Terjadinya kesalahan pahaman juga merupakan faktor tejadinya masalah keluarga, disaat keluarganya mengalami permasalahan itu akan menimbulkan dampak buruk bagi peserta didik, peserta didik akan terbebani oleh masalah pada saat kegiatan beajar mengajar berlangsung.
 Kerap dijumpai beberapa peserta didik tidak aktif dikelas, sering bolos sekolah atau jam pelajaran, tidak pernah berkumpul dan bergaul dengan teman sebaya, dll. Adalah beberapa bentuk masalah yang timbul dalam kegiatan belajar dan mengajar, maka guru seyogyanya bisa peka dan paham atas permasalahan tersebut, guru hendaknya bisa mengetahui gejala gejala permasalahan yang timbul dalam diri pesertaa didik pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar berlangsung, bertanya dengan baik, berkomunikaasi, menemukan permasalahan, daan memberikan solusi.

Permasalahan dengan guru

sering dijumpai beberapa kasus gagalnya pembelajaran karena kesalah pahaman antara murid dan guru, murid merasa guru tertentu membosankan dalam menyampaikan materi atau mungkin karena murid membenci mata pelajaran yang diampu guru tersebut. Bisa juga karena seorang guru merasa salah seorang murid menjengkelkan, sulit untuk diajari sehingga guru pun merasa frustasi dan akhirnya menganggap murid itu tidak ada. Banyak masalah yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Metode Pemecahan Masalah 

Masalah yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar seperti diatas harus segera diatasi dan diselesaikan karena jika tidak akan berdampak buruk bagi kegiatan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator pendidikan mestinya sigap dalam menyelesaikan masalah.
beberapa cara mengidentifikasi masalah :

  1. Murid tidak aktif dalam kelas.
  2. Murid terlihat murung dan lesu.
  3. Nilai murid menurun drastis.
  4. Murid sering membolos jam pelajaran.
  5. Murid tidak memperhatikan pelajaran

Permasalahan Kelurga

permasalahan keluarga sangatlah rumit karena iini menyangkut privasi peserta didik, komunikasi adalah kunci keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan keluarga. Guru hendaknya dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul dengan menanyai secara halus, mencoba untuk menjaga suasana tanya jawab tetap kondusif. Ketika sudah menemukan titik permasalahan hedaknya guru memberikan saran atau maasukan positif mengenai apa yang harus diperbuat si murid dalam keluarganya tersebut. Murid pun haarusnya juga harus bsa membedakan mana yang positif dan negatif, saat didalam eluarga urid haruslah bisa berkomnikasi dengan baik dan saling hormat meghormati antar anggota keluarga agar tercipta kondisi yang harmonis.

Permasalahan Dengan Guru

hendaknya guru sebagai panutan muridnya haruslah bersifat bijak, berfikir tenang dan mengidentifikasi kenapa muridnya bosan dalam kelas. Guru hendaknya membangun komunikasi dengan murid muridnya agar tercipta kegiatan pembelajaran yang harmonis, setelah guru mengetahui permasalahan yang terjadi didalam pembelajaran hendaknya guru dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kiat-kiat yang dapat dilakukan guru di dalam pembelajaran:

  1. Mengadakan kuis, agar sisswanya lebih nyaman dan aktif dalam kelas.
  2. Mengadakan sesi pertanyaan.
  3. Mengulang materi yang kurang jelas.
  4. Menjaga agar suasana pembelajaran tetap kondusif.
  5. Memberikan toleransi kepada muridnya.

Dengan beberapa kiat tersebut guru dapat menghindari kesalah pahaman dalam kegiatan belajar mengajar.

Kesimpulan 

Dalam setiap kegiatan pembelajaran pastilah selalu ada masalah, guru haruslah bijak dan cermat dalam mengidentifikasi, dan menyelesaikan permasalahan tersebut agarr tercipta kegiatan pembelajaran yang nyaman dan kondusif. Setiap permasalahan memiliki jalan keluar dan guru hendaknya ikut berpartisipasi dan ikut membantu agar capat terslesaikannya permasalahan yang timbul tersebut.
kiat yang harus diambil saat terjadi permasalahan dalam pembejaran adalah.

  1. Mengidentifikasi gejala permasalahan yang timbul
  2. Memastikan gejala permasalahan
  3. Membangun kounikasi dengan murid yang bermasalah
  4. Mendengarkan dan mengkaji permasalahan guna menemukan inti dan suber permasalahan
  5. Memecahkan permasalahan bersama-sama
  6. Memberikan masukan dan saran positif mengenai cara penyelesaian masalah
  7. Menjaga suasan pembelajaran tetap kondusif.
Dengan begitu guru dapat menjaga kegiatan pembelajaran agar terbebas dari masalaha yang akan mengganggu proses belajar mengajar.

Read More

Thursday, 28 July 2016

Karateristik Peserta Didik Usia Dewasa

Karateristik peserta didik usia dewasa - Untuk mendefinisikan sebuah kedewasaan tidaklah mudah.Hal ini karena setiap kebudayaan berbeda- beda dalam menentukan kapan seseorang mencapai status dewasa secara formal.

Perkembangan fisik
Pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai puncaknya.

Kesehatan badan
Memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik dari sekitarusia 18 hingga 25 tahun.

Perkembangan sensori
Pada masa dewasa perubahan dalam penglihatan dan pendengaran merupaka perubahan paling menonjol.

Baca Juga : Karakteristik Peserta Didik Usia Remaja
Perkembangan otak
Sel otak berangsur berkurang tetapi, perkembangbiakan koneksi neural khusunya bagi orang – orang tetap aktif membantu sel – sel yang hilang.

Perkembangan kognitif
Kemampuan kognitif terus berkembang tetapi mengarah pada peningkatan potensi.

Perkembangan memori
Perubahan memori bukanlah sesuatu yang mesti terjadi sebagian dari proses penuaan, melainkan merupakan sterotip budaya.

Perkembangan Intelegensi
Pada usia 18-25 kebanyaan kemampuan manusia mengalami kemunduran.

Perkembangan psikososial
Individu memasuki pola kehidupan yang lebih luas.Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda.

Read More

Karakteristik Peserta Didik Usia Remaja

Karakteristik Peserta Didik Usia Remaja - Berikut adalah karakteristik peserta didik remaja yang dikutip dari mata kuliah profesi kependidikan

Pengertian Remaja

Remaja Menurut Hukum

Menurut Undang – undang perkawinan usia minimal untuk suatu perkawinan untuk putri 16 tahun untuk putra 19 tahun.

Remaja ditunjau dari perubahan fisik 
Dari sudut fisik remaja dimana alat kelamin manusia mencapai kematangan fisik berjalan ±2tahun.

Remaja menurut WHO

Masa pertumbuhan dan perkembangan dimana :

  1. Tanda kelamin sekunder mengalami kematangan seksual
  2. Perkembangan pola psikologi dan idientifikasi menjadi dewasa
  3. Peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi menjadi relative mandiri
  4. Remaja ditinjau dari faktor sosial psikologis

Masa remaja adalahsuatu masa perkembangan yang berakhir pada usia 11 tahun di Indonesia.

Karakteristik Remaja

Masa pertama masa prenatal dan bayi,.Bagian tubuh tertentu secara proposional terlalu kecil menjadi terlalu besar , karena mengalami kematangan.Pada remaja akhir individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya.
Baca Juga :Karateristik Peserta Didik Usia Dewasa
Perkembangan Kognitif(intelektual)

Menurut Piaget masa remaja sudah mencapai tahap oprasi(kegiatan mental tentang berbagai gagasan).Keating (Adam & Gullotta ) merumuskan lima pokok yang berkaitan dengan perkembangan berpikir operasi formal,yaitu sbb berikut:

  1. Berlainan dengan cara berpikir anak-anak
  2. Melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis
  3. Remaja dapat memikirkan tentang masa depan
  4. Remaja menyadari tentang aktivitas kognitif
  5. Operasi formal memungkinkan terbukanya topic baru dan ekspansi berpikir

Implikasi pendidikan atau bimbingan dari periode bepikir operasi formal ini  disiapkan program pendidikan atau bimbingan yang memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir remaja.

Perkembangan Emosi

Mencapai kematangan sosial merupakan perkembangan yang sulit bagi remaja.Proses tercapainya dipengaruhi kondisi emosional lingkungan,keluarga, dan kelompok teman sebaya.

Perkembangan sosial

Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik,baik menyangkut sifat – sifat pribadi , minat nilai – nilai maupun perasaannya.

Perkembangan moral

Mengalami pengalaman atau berinteraksi sosial mereka sudah lebih mengenal tentang nilai- nilai moral atau konsep – konsep moralitas , seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan.Remaja berprilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya, tetapi juga psikologisnya.Keragaman moral ditentukan faktor yang beragam juga.Menurut Adan dan Gullata bahwa orang tua mempengeruhi moral remaja.

Perkembangan kepribadian

Masa remaja merupakan saat berkembangnya jati diri seorang individu. Perkembangan jati diri merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan dasar menuju masa kedewasaan.Sejak masa kanak kanak, sudah berkembang kesadaran akan jati diri dan masa remaja merupakan saat pertama berkembang usahanya yang sadar untuk menjawab pertanyaan “siapa aku?”.Menurut James & Wterman idientitas itu merujuk kepada dorongan , kemampuan dan keyakinan ke dalam citra diri selama konsisten yang meliputi kemampuan memilih dan mengambil keputusan.

Read More