Sunday, 7 August 2016

Peran Orang Tua dalam Menangani Dampak Negatif Televisi

Peran Orang Tua dalam Menangani Dampak Negatif TelevisiPendidikan keluarga  sebagai dasar pembentukan kepribadian  anak. Peranan  ayah  dan  ibu  sangat menentukan  bagi  faktor perkembangan  kepribadian anak. Mereka  yang  bertanggung  jawab seluruh keluarga.  Merekalah yang  menentukan  kondisi perkembangan  anak,  kemana  keluarga  itu  akan dibawa,  warna  apa yang  diberikan  kepada  keluarga. Anak-anak sebelum dapat bertanggung jawab sendiri, masih sangat menggantungkan orang tuanya. Orang  tua  mempunyai  peranan  yang  sangat penting,  karakter  dan kepribadian  anak  dipengaruhi oleh  lingkungannya,  terutama  dari  orang tuanya. Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannnya.

Peran Orang Tua dalam Menangani Dampak Negatif Televisi - Pendidikan keluarga  sebagai dasar pembentukan kepribadian  anak. Peranan  ayah  dan  ibu  sangat menentukan  bagi  faktor perkembangan  kepribadian anak. Mereka  yang  bertanggung  jawab seluruh keluarga.  Merekalah yang  menentukan  kondisi perkembangan  anak,  kemana  keluarga  itu  akan dibawa,  warna  apa yang  diberikan  kepada  keluarga. Anak-anak sebelum dapat bertanggung jawab sendiri, masih sangat menggantungkan orang tuanya. Orang  tua  mempunyai  peranan  yang  sangat penting,  karakter  dan kepribadian  anak  dipengaruhi oleh  lingkungannya,  terutama  dari  orang tuanya. Setiap orang tua mempunyai tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannnya.

Oleh  sebab  itu  hal-hal  sekecil apapun  harus  bisa  diantisipasi oleh  setiap  orang  tua mengenai dampak  positif  dan  negatif  yang  akan ditimbulkan.  Sebenarnya, banyak  dampak  yang diakibatkan oleh tontonan televisi.
Baca Juga : Pengaruh Negatif Televisi Lengkap Dengan Pembahasan
Berikut  beberapa  hal  yang  dilakukan  orang  tua untuk  menangani  dampak  negatif  dari adalah: 

Pertama, memilih acara yang sesuai dengan usia anak. Jangan  biarkan  anak-anak  menonton  acara yang tidak sesuai dengan usianya, walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak.

Kedua, mendampingi anak menonton televisi. tujuannya adalah  agar  acara  televisi  yang mereka tonton selalu terkontrol dan orang tua bisa  memperhatikan acara  yang  layak  atau yang  tidak  untuk ditonton.  Sehingga  anak selalu dalam pengawasan orang tua.

Ketiga, manfaatkan  waktu  yang  sedikit  tersebut sekaligus  sebagai  sarana  belajar  anak. Duduklah bersama  anak  dan  diskusikan  isi tayangan  pilihannya. Siapkan  kegiatan alternatif  pengganti  agar anak  tidak  lagi merengek dan kembali menonton televisi.

Keempat, mengajak anak  keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi serta positif  dengan orang lain. Sekali-kali  refreshing  untuk menghilangkan  kejenuhan  akibat seringnya nonton  televisi  dengan  acara  yang  bisa meracuni  pikiran  anak.  Mengajak   anak mengenal lingkungan sekitar. Dengan itu anak bisa belajar dari lingkungan dan bersosialisasi dengan orang lain.
Baca Juga : Analisis Konten Negatif Pada Tayangan Televisi
Kelima, memperbanyak  membaca  buku  dan meletakkan  buku  ditempat  yang  mudah dijangkau anak-anak. Kegiatan  ini  sangat positif  bagi  anak-anak,  karena  dengan membaca buku anak-anak bisa mendapatkan pengetahuan  yang  positif  yang  sangat bermanfaat  untuk  perkembangannya. Anak menjadi  cerdas  dengan  membaca  buku daripada  menonton  acara  televisi  yang  tidak layak ditonton.

Hal  ini  merupakan  alternatif  lain  yang  membuat anak  lupa  dengan  seringnya  menonton televisi. Memperbanyak  mendengarkan  radio, memutar  kaset-kaset  atau  mendengarkan  musik sebagai pengganti  menonton  televisi. Hal  ini  sangat penting  untuk  dilakukan  karena  dengan mendengarkan  televisi,  anak  akan  terlatih kemampuan  mendengar.  Jika  dibandingkan  dengan menonton  televisi  hanya  merangsang  anak  untuk mengikuti alur cerita tanpa menganalisis lebih lanjut yang dilihat dan didengar.

Ketentuan Berkomentar :

1. Dilarang berkomentar diluar topik

2. Jika kurang paham silahkan ditanyakan
EmoticonEmoticon