Friday, 1 July 2016

PENGERTIAN PEMIMPIN VISIONER

PENGERTIAN PEMIMPIN VISIONER - Pemimpin visioner merupakan materi umum yang disampaikan dalam pembelajaran kewirausahaan pada jenjang sekolah terutama smk, pihak sekolah dituntut harus melahirkan pemimpin visioner, menjadikan siswa-siswa lulusannya menjadi pribadi yang percaya diri dan dapat bersaing di ranah industri.berikut adalah penjabaran tentang pengertian, kualifikasi dan bagaimana sikap seorang peimpin visioner.

DESENTRALISTIK/ OTONOMI

baru setiap staf di SMK diberi otonomi untuk mengambil keputusan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Paradigma baru ini akan mendorong masing-masing staf sekolah menyadari akan tanggung jawabnya, karena harus mengambil keputusan sekaligus bertanggung jawab atas risiko dari keputusannya

DEMOKRATIS/ SITUASIONAL
keputusan diambil secara demokratis dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi dan kondisi yang ada.
Keputusan diambil dengan berpegang pada ketentuan yang berlaku namun tetap mempertimbangkan kondisi dan daya dukung keadaan sehingga keputusan dapat dilaksanakan

AKUNTABEL
Pertanggungjawaban dilakukan berdasarkan kesadaran akan akuntabilitas, keseimbangan antara cost and benefit

TRANSPARAN

mengambil keputusan perlu menjelaskan latar belakangnya sehingga dapat dipahami oleh segenap warga sekolah.

mengikutsertakan warga sekolah untuk terlibat dalam memberikan pertimbangan sebelum keputusan diambil

warga sekolah memahami setiap keputusan dan merasa berkepentingan untuk kelancaran pelaksanaannya



MELAYANI

pemimpin adalah pelayan yang merelakan waktu,  tenaga dan pikirannya bila perlu dana untuk melayani  pihak yang dipimpinnya

SMK adalah sekolah yang harus mengembangkan budaya pelayanan kepada stakeholders-nya
Kepala SMK harus memberikan layanan kepada guru agar mereka dapat menyelenggarakan ‘joyful learning’  dan melayani industri untuk penyiapan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya

INOVATIF DAN KREATIF

inovasi dan kreativitas dikembangkan
Sesuatu yang berbeda yang menggunakan teknik yang lain dapat dicoba dan diterapkan sehingga ditemukan cara baru yang menyenang-kan efektif dan efisien
melakukan sesuatu yang baru agar segala sesuatu lebih dinamis diberi kemungkinan

PROVOKATIF

  • Menyusun program-program yang dapat mengembangkan pemberdayaan segenap potensi sekolah, meskipun sekolah lain tidak melakukan dan Dinas Pendidikan tidak menganjurkan
  • warga sekolah didorong untuk mempu-nyai keberanian untuk menerapkan sesuatu yang baru dan lebih baik serta memberikan nilai tambah


MENSUGESTI/ MENGAJAK

bukan lagi memerintah tetapi mengajak, mendorong partisipasi sehingga staf dapat terlibat dengan senang hati. Dengan mengajak staf dapat tersugesti bahwa apa yang dilakukannya berguna untuk dirinya dan untuk kepentingannya juga

KOLEGIAL/ EGALITARIAN
  • Kepala SMK harus menempatkan staf sebagai mitra kerja yang bersama-sama membangun dan mengembangkan sekolah.
  • Staf di sekolah ditempatkan sebagai kolega dalam menghadapi dan mengatasi masalah


PROFESIONAL/ DINAMIS
Dalam paradigma baru semua urusan harus dikerjakan oleh orang yang tepat, mempunyai kewenangan dan kompetensi untuk itu.
Proses dapat dilakukan secara dinamis untuk memperlancar penyelesaian pekerjaan

KEBERAGAMAN

perbedaan dimungkinkan dan diakomodir untuk dikembangkan hal-hal baru yang kreatif dan inovatif.
Keberagaman dimungkinkan untuk mendapatkan ekspresi yang berbeda dan bisa saja menjadi sesuatu yang baru

KRITIK DIBUTUHKAN
  • budaya kritik yang membangun dibutuhkan
  • Semua pihak dapat menyampaikan keberatan dalam upaya memperoleh hasil yang terbaik
  • Kritik juga dibutuhkan untuk mampu melihat kekurangan diri dari sudut pandang orang lain
  • Dengan kritik, kemajuan dapat dicapai karena kritik dijadikan sebagai masukan yang ditanggapi serius dan kepekaan dalam melayani berbagai pihak secara prima


KOMPETISI DIKEMBANGKAN
  • kompetisi justru dikembangkan agar tumbuh iklim berprestasi
  • mengakui kelebihan pihak lain, kemudian mengembangkan potensi diri agar mampu menyajikan yang lebih baik dari kompetitor
  • Kompetisi sehat dapat melatih sportivitas dan sikap obyektif


MEMPERMUDAH
pelayanan prima dan kemudahan-kemudahan sangat dimungkinkan
Informasi dapat diakses dengan berbagai cara, struktural mengubah dirinya dari birokrasi menjadi  pelayanan

Biro-krasi yang bisa singkat diperpen-dek, biaya yang tinggi diefisienkan, diperlancar dan tidak berbelit-belit.

SADAR DARI MANA ASAL GAJINYA
  • Semua pihak yang bekerja harus menyadari bahwa dirinya digaji oleh rakyat
  • Rakyat yang memungkinkan sekolah melaksanakan aktivitasnya.
  • meningkatkan pengabdian kepada rakyat dengan memberikan layanan kepada masyarakat


JABATAN SEBAGAI AMANAH

Bukan saatnya, mengambil keputusan selalu hanya dengan alasan semata-mata mempunyai kekuasaan dan hak prerogatif. melaksanakan jabatannya dengan penuh sikap pelayanan dengan melakukan yang terbaik sebagai ungkapan syukurnya kepada Tuhan Sang Maha Pemberi (termasuk pemberi jabatan)

TEGAS/ KONSISTEN
Setiap kesalahan diperbaiki supaya dapat mencapai standar. 
Pemenuhan standar ini harus dipatuhi secara taat azas, sehingga budaya kualitas akan dikembangkan secara konsisten

TIDAK MENGANDALKAN JUKLAK
tidak perlu menunggu juklak tetapi lakukan inovasi, yang penting tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
Dengan tanpa juklak akan muncul berbagai ide kreatif untuk  mencapai tujuan yang ditetapkan

PEKA
Memberi perhatian terhadap kritik, keluhan dan input lainnya
Memperhatikan dan mengelola emosi yang muncul akan menjadikan organisasi benar-benar berkembang sebagai mitra masyarakat

MENGELOLA KONFLIK
menjadikan konflik sebagai hal yang tidak perlu dihindari.
Konflik justru dihadapi untuk dapat menjadi sarana berkembangnya upaya kreatif
Pengelolaan konflik dilakukan untuk membangun tim agar dapat terlatih dalam pemecahan masalah.


Ketentuan Berkomentar :

1. Dilarang berkomentar diluar topik

2. Jika kurang paham silahkan ditanyakan
EmoticonEmoticon